Revie buku;SEJARAH INDONESIA MODERN bab 17 Sejarah perang dunia II dan Pendudukan Jepang
PENDAHULUAN
Mempelajari sejarah
merupakan hal yang baik dan sangat megasyikkan. Karena dengan mempelajari
sejarah kita akan tahu peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat berharga
untuk kita sebagai bahan untuk perenungan atas apa yang terjadi dimasa lampau,
baik dari sisi yang positif bahkan sampai dari sisi yang negatif. Terutama yang
sedang akan kita pelajari berikut ini adalah salah satu BAB dari buku berjudul
“SEJARAH INDONESIA MODERN” karya M.C.
Ricklefs, beliau seorang professor kehormatan dari MONASH University. Dengan
pembahasan berjudul SEJARAH PERANG DUNIA II DAN PENDUDUKAN JEPANG , 1942-45. Di
harapkan setelah mempelajari bab ini kita mampu mengerti keadaan-keadaan yang
terjadi pada masa pra kemerdekaan Indonesia. Sehingga kita sebagai generasi
muda dapat mengetahui apa saja kejadian-kejadian pada masa tersebut dan dapat
mengambil pelajaran sebagai modal berharga membangun bangsa ini kedepan menjadi
lebih baik lagi, yaitu negara yang BALDATUN TOYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR, Amiiin.
NAMA
: Nur Chabib M.A
NIM
: 30216013
PRODI
: Ilmu Pemerintahan
PEMBAHASAN
PERANG DUNIA II DAN PENDUDUKAN
JEPANG 1942-45
MASA
PENDUDUKAN Jepang selama tiga setengah tahun merupakan salah satu periode yang
paling menentukan dalam sejarah Indonesia. Di seluruh nusantara Jepang
mempolitisasi bangsa Indonesia sampai pada tingkat desa dengan sengaja dan
dengan menghadapkan Indonesia pada rezim kolonial yang bersifat sangat menindas
dan merusak dalam sejarahnya itu.
Berikut
beberapa bentuk politisasi Jepang terhadap Indonesia ;
·
Membagi Indonesia menjadi tiga wilayah,
yaitu Sumatera(Angkatan darat ke-25), Jawa & Madura(Angkatan darat ke-16),
dan Kalimantan serta Indonesia bagian timur dikuasai oleh Angkatan laut.
·
Memanfaatkan orang-orang Indonesia untuk
mengusir sisa-sisa orang Belanda yang masih ada di Nusantara.
·
Memanfaatkan Tokoh-Tokoh berpengaruh di
Indonesia untuk meredam gerakan Revolusi Indonesia.
·
Menyusun dan mengarahkan kembali
perekonomian Indonesia dalam rangka menopang upaya perang Jepang dan
rencana-rencananya bagi dominasi ekonomi jangka panjang terhadap Asia Timur dan
Tenggara.
·
Menghapus pengaruh-pengaruh Barat di
kalangan bangsa Indonesia dan memobilisasi mereka demi kepentingan Jepang.
·
Menggunakan hukum-hukum peninggalan
Belanda, kecuali hukum yang bertentangan dengan hukum militer Jepang.
·
Melarang pemakaian bahasa Belanda dan
bahasa Inggris dan memajukan pemakaian bahasa Jepang.
·
Menggunakan tokoh-tokoh dari berbagai
bidang untuk menyebarkan Propaganda Jepang kepada seluruh pelosok negeri
terutama lewat Radio.
·
April,1942 Jepang membentuk Gerakan 3A.
·
Mengumpulkan tokoh-tokoh Nasionalisme
untuk membentuk organisasi dibawah naungan Jepang.
·
Bulan Oktober 1943, Mengadakan
ROMUSHA (tanam paksa ) dan mengharuskan
rakyat untuk menjual hasil pertanian kepada Jepang dengan harga rendah.
·
Jepang mendirikan beberapa organisasi
seperti PETA,MIAI,MASYUMI,PUTERA,Jawa Hokokai serta mendirikan kantor urusan
agama diberbagai daerah Indonesia.
·
Mengusulkan bahwa perang bersama Jepang
melawan Sekutu sebagai Perang Sabil (Fii
Sabilillah, yaitu peperangan di jalan Allah sebagai Jihad) akan tetapi di
bantah oleh kaum muslimin karena Jepang merupakan Kaum Kafir yang bukan
termasuk Fii Sabilillah jika menolong mereka.
Perlawanan Revolusioner kepada
Jepang dari berbagai daerah di Indonesia seperti di daerah-daerah berikut ini ;
Ø Suatu
pemberontakan petani terhadap pihak Jepang di Aceh di pimpin oleh seorang ulama
muda pada bulan November 1942, tetapi berhasil ditumpas Jepang dengan korban
100 orang lebih orang Aceh dan 18 orang Jepang.
Ø Di
Kalimantan barat dan selatan, pihak Jepang mencurigai adanya
komplotan-komplotan yang melawan mereka di kalangan orang-orang cina,para
pejabat,dan bahkan para sultan.semua komplotan-komplotan itu di hancurkan
melalui penangkapan-penangkapan di Kalimantan selatan pada bulan Juli 1943 dan
pemenjaraan terhadap sedikitnya 1.000 orang, termasuk 12 sultan.
Ø Di
Kalimantan Barat antara September 1943 dan awal tahun 1944, suatu usaha untuk
mendirikan Negara Islam di daerah Muntai, Kalimantan Selatan di tumpas pada
bulan September 1943.Pada akhir tahun 1944 , orang-orang Dayak di Kalimantan
Barat mulai membunuhi orang-orang Jepang. Dan lagi-lagi berhasil di sapu bersih
oleh Jepang.
Ø Februari
1944,di sebuah desa Priangan di Jawa, perlawanan atas kewajiban menyerahkan
beras yang di pimpin oleh Kyai NU setempat bersama murid-muridnya.
Ø Mei
& Agustus 1944,di Jawa Barat pemberontakan yang dilakukan para haji
setempat.
Ø Dan
seterusnya protes-protes kaum petani yang terisolasi menjadi semakin umum.
Ø Di
kota-kota besar terutama Jakarta dan Bandung para pemuda yang berpendidikan
mulai menggalang jaringan bawah tanah mereka sendiri dibawah pengaruh Sjahrir,
karena mereka tahu memburuknya posisi Jepang dalam perang dan mereka mulai
meranvang kemerdekaan.
Ø April
1945, Laksamana Maeda membiayai perjalanan pidato keliling Sukarno dan Hatta ke
Makasar serta ke Bali dan Banjarmasin pada bulan Juni.
Ø Oktober
1944, Laksamana Maeda juga mendirikan Asrama Indonesia Merdeka di Jakarta untuk
melatih pemimpin muda baru negara merdeka.
Ø Maeda
menjadi orang kepercayaan banyak orang Indonesia karena banyak memberikan andil
pada proses yang menjadikan para pemimpin dari generasi muda dan tua menjadi
saling memahami.
Ø Februari
1945, Detasemen PETA di Blitar (Jawa Timur) menyerang gudang persenjataan
Jepang dan membunuh beberapa serdadu Jepang.
Ø Maret
1945, Pasukan Jepang yang berasal dari Indonesia berbalik menyerang Jepang sendiri
dan bergabung ke pasukan penyerbu.
Ø Sehingga
akhirnya Jepang benar-benar terpojok , disisi lain Jepang memang sedang dalam
keadaan kalah dalam perang melawan sekutu.
Faktor-Faktor Eksternal yang
mempengaruhi ketidak berdayaan Jepang dalam menghadapi gelombang Revolusi di
INDONESIA.
Yang banyak mempengaruhi ketidak berdayaan
Jepang adalah kekalahannya dalam perang melawan sekutu yang di pimpin oleh
Amerika Serikat, sehingga satu-satu nya prioritas dan focus Jepang adalah untuk
memenangkan peperangan. Akan tetapi karena superiornya pasukan sekutu dan
banyaknya gerakan-gerakan revolusioner di berbagai negara jajahan, maka yang
terjadi adalah hancurnya kekuatan militer Jepang,perlu di ingat betapa cepatnya
kemajuan militer Jepang terhenti.
Pada
bulan Mei 1942 suatu serangan Australia terhenti dalam pertempuran laut koral.
Suatu serangan serupa terhadap Hawaii terhenti di Midway pada bulan Juni. Pada
bulan Agustus 1942, pasukan-pasukan Amerika mendarat di Guadalkanal (Kepulauan
Solomon); pada bulan Februari 1943 , pihak Jepang berhasil dipukul mundur dari
sana dengan menderita banyak kerugian. Mulai tahun 1943, Amerika ganti menjadi
pihak ofensif di wilayah Pasifik.
Pada
bulan Oktober 1944 , armada Jepang yang masih tersisa hampir tersapu bersih di
Teluk Leyte, pada bulan Januari 1945, serbuan Amerika terhadap Luzon di Filipina dimulai; pada
bulan Februari manila berhasil di rebut.Pada bulan maret Amerika berhasil
merebut Iwojima dan mulai menggunakannya sebagai pangkalan pesawat pengebom untuk
melanvarkan serangan-serangan terhadap Jepang.Koiso mengundurkan diri dari
jabatan Perdana Menteri pada bulan April dan digantikan oleh Laksamana Suzuki
Kantaro yang cenderung melakukan perundingan perdamaian. Pada bulan Mei Jerman
menyerah, sehingga member peluang Sekutu untuk memusatkan perhatian kepada
Perang Pasifik. Pada saat yang sama, Rangoon jatuh. Okinawa jatuh pada bulan
Juni dan dimulai lah pengeboman sevara besar-besaran terhadap jepang. Pada
akhir bulan Juli para pemimpin Sekutu di Postdam mengeluarkan tuntuan agar
Jepang menyerah tanpa syarat.
Pada
tanggal 6 Agustus, bom atom pertama di jatuhkan di Hiroshima, menewaskan
sekitar 78.000 orang. Uni Soviet mengumumkan Perang terhadap jepang pada
tanggal 8 Agustus,pada hari berikutnya bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki
dan pihak Soviat menyerbu Manchuria. Dan pada akhirnya Jepang menyerah tanpa
syarat pada tanggal 15 Agustus, dengan demikian Jepang masih berkuasa di
Indonesia akan tetapi Jepang telah menyerah, sedangkan pihak Sekutu sebagai pihak
pemenang belum datang ke Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan, situasi yang
sedemikian ini banyak di sebut para ahli sejarah sebagai Status Quo atau The
Vacum of Power yang kemudian di manfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk segera
memproklamasikan kemerdekaannya.
Proses Pra Proklamasi
Setelah
pihak Jepang merasa sudah tidak lagi memiliki kans untuk menang dalam perang,
mereka pun mulai merealisasikan janji mereka untuk memerdekakan Indonesia
dengan vara membentuk BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) pada bulan maret 1945,yang di ketuai oleh Radjiman Widiodiningrat,
dan Soekarno,Hatta,Mansur,Dewantara,Salim,Soetardjo Kartohadikoesoemo,Abukoesno
Tjokrosoejoso,Ki Bagus Hadikusumo,Wavhid Hasyim,Muh.Yamin,dan lainnya duduk
sebagai anggota. BPUPKI ini membahas tentang Ideologi Negara Indonesia,
kemudian dibentuk juga PPKI(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) di
Jakarta, Lembaga itu di isi oleh perwakilan dari jawa maupun luar jawa yang di
dominasi oleh kaum Tua, pertemuan lembaga ini di jadwalkan pada tanggal 19
Agustus.
Setelah
Status Quo berlangsung, maka rencana kemerdekaan bentukan Jepang seakan
terhenti begitu saja, situasi ini membuat generasi tua sperti Sukarno dan Hatta
menjadi bingung tentang apa yang harus dilakukan, apakah menunggu keputusan
Jepang atau mengikuti gairah generasi muda yang menginginkan Proklamasi segera
dilaksanakan baik dengan atau tanpa sepengetahuan pihak Jepang.
Pada
tanggal 16 Agustus pagi , Soekarno dan Hatta di bawa oleh para generasi muda ke
garnisun Peta di rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak kearah utara
dari jalan raya Jakarta-cirebon.Tujuan mereka adalah agar supaya Soekarno dan
Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang yang hanya sekedar memberikan janji-janji
palsu kemerdekaan dan segera memproklamasikan kemerdekaan, kemudian malam
harinya Sukarno dan Hata telah ada di rumah Maeda di Jakarta, Teks Proklamasi
di susun sepanjang malam.
Pada
tanggal 17 Agustus 1945/ hari jumat 17 Ramadhan jam 10 pagi sebelum sholat
Jumat, Sukarno membavakan Teks Proklamasi tersebut di hadapan sekelompok orang
yang relative sedikit jumlahnya di luar rumahnya sendiri :
Proklamasi:
Kami
bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekuasaan, dll., diselenggarakan dengan cara saksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta,
17-8-1945
Atas
nama bangsa Indonesia,
(tertanda)
Sukarno Hatta
Bendera
merah-putih dikibarkan dan berkumandanglah lagu “Indonesia Raya”.Republik
Indonesia telah lahir. Sementara itu Sekutu sebagai pihak pemenang perang
hampir tidak mengetahui sama sekali apa saja yang terjadi di Indonesia selama
perang, dengan tergesa-gesa merenvanakan kedatangan ke Indonesia untuk menerima
penyerahan kekuasaan dari jepang dan memulihkan kembali rezim colonial. Akan
tetapi zaman Jepang telah menviptakan kondisi yang begitu kacau,telah banyak
mempolitisasi rakyak,dan telah mendorong para pemimpin dari generasi tua maupun
muda mengambil prakarsa, sedemikian rupa sehingga pihak sekutu menghadapi suatu
perang kemerdekaan Revolusioner.//
KESIMPULAN & KOMENTAR
Dari
beberapa uraian di atas dapat dipahami bahwa masa pendudukan Jepang adalah masa
yang sangat penting dalam rangka mewujudkan kemerdekaan Indonesia sebagai
negara yang berdaulat, karena pada masa ini gerakan-gerakan Revolusioner bergelora di mana-mana dan pada
puncaknya yaitu saat kekalahan telak Jepang dalam perang melawan Sekutu yang
dimanfaatkan oleh para tokoh Nasional untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Bab
ini menyajikan suatu ulasan yang utuh dan menyeluruh mengenai masa pendudukan
Jepang di Indonesia sampai Proklamasi kemerdekaan Indonesia, gaya bahasanya
mudah dipahami oleh masyarakat pada umumnya, meskipun dalam beberapa tempat
mungkin ditemukan istilah-istilah yang perlu di cari pengertiannya.
Kemudian
juga dalam bab ini dalam konteks keruntutan peristiwa dari tahun ke tahun,
terkadang terjadi flash back/atau menceritakan tentang kejadian di tahun yang
sebelumnya, jadi para pembaca benar-benar harus focus dalam membacanya agardapat
memahami konteks yang sedang dalam pembahasan pada bab tersebut di atas.
Penyajian
buku ini disajikan dalam background warna putih dan tulisan warna hitam yang
jelas, sehingga sangat jelas dan mudah di analisa oleh mata yang sehat, secara
keseluruhan buku ini menurut saya sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin
belajar sejarah Indonesia secara utuh dan komperhensif, sehingga sangat di
anjurkan bagi mereka untuk memilikinya.
SEKIAN
Komentar
Posting Komentar