Pertempuran Permulaan
Pertempuran Permulaan
Kupu Rama sudah bersiap di gelanggang
pertarungan. Ini yakni duduk kasus harga diri. Dia keluarkan semua kekuatan.
Belalai Api sudah dibawa. Seluruh panglima dan pasukannya sudah membawa senjata
andalan masing-masing.
"Ini duduk kasus harga diri! Kita
harus membela hingga titik darah penghabisan. Mati bersimbah darah atau mati
berkalang daun demi daun tumpah darah kita! Hidup negeri Tanambunga!" Kupu
Rama memompa semangat pasukannya.
Dari keajuhan terdengar dengung pasukan
Wonbah, mereka terbang dengan memanggul senjata andalan berupa Durirun Cing.
Sebuah senjata dengan kekuatan dahsyat. Untung pasukan Kupu Rama sudah
mengenakan tameng klorofil untuk meredam senjata itu.
Ketika dengan Wonbah sudah semakin
dekat, Kupu Rama menunjukkan isyarat menyerang kepada pasukan merah. Pasukan
merah bertarung habis-habisan. Hanya tiga wonbah yang tumbang, sementara Kupu
Rama kehilangan 30 pasukannya.
Wonbah merasa di atas angin, di sesumbar
dengan lantangnya.
"Dasar kutu! kalian tidak akan sanggup
menyerah Bangsa Wonbah untuk mengusai negeri Tanambunga!"
Pasukan Kupu Rama yang masih tersisa
masih bersembunyi. Pasukan hijau bersembunyi di balik daun, pasukan coklat
menyatu dengan batang-batang. Wonbah dan pasukannya tidak menyadari hal ini. Wonbah
dan pasukannya mendekati intisari Tanambunga hendak mengambil alih negeri ini.
Ketika Wonbah merasa menang, Kupu Rama
memerintahkan semua pasukannya menyerbu bersama-sama. Mendapat serangan
mendadak pasukan Wonbah menembakkan Durirun Cing degnan tergesa-gesa.
Tembakannya meleset. Mereka kehabisan peluru.
Pasukan Kupu Rama berhasil memukul
mundur Wonbah. Sambil babak belur dan kehabisan amunisi, Wonbah berkata,
"hari ini kami kalah. Tapi tunggu saatnya kami balas dan habisi kalian
semua!"
Kupu Rama dan pasukannya tidak
memedulikan bahaya Wonbah. Kupu Rama dan pasukannya bersorak sorai bangga
sanggup menjaga Daun Tumpah Darah mereka, Negeri Tanambunga!
cerita fantasi irisan:
Pagi ini Siska ingin sekali bersepeda ke
sekolah. Tidak biasanya ia bersepeda, meski jarak dari rumahnya ke sekolah
terbilang dekat, tetapi jalan yang harus ia lalui sangatlah padat. Ibunya
berpesan agar berhati-hati menyeberang dan langsung pulang ketika pulang.
Siska berangkat lebih awal pagi ini
karena jalanan lumayan sepi dan belum banyak kendaraan yang melintas.
Sesampainya di perempatan, Siska menuju ke ruang tunggu sepeda yang berada di
depan traffic light.
Ketika lampu hijau menyala, dengan sigap
menaiki sepedanya. Tiba-tiba dari sebelah kirinya melintas sepeda motor dengan
kecepatan tinggi. Siska terkejut dan jatuh. Kepalanya terbentur pembatas jalan.
Siska terbangun dan terkejut melihat
sekelilingnya, banyak sekali bunga berwarna-warni dan indah. Siska mencium
salah satu bunga dan ingin sekali memetiknya. Tetapi, rasanya sayang sekali
jika dipetik. Bunga ini tetap akan indah apabila tetap di tangkainya. Di
sekitarnya tampak banyak kupu-kupu yang indah. Dan tiba-tiba, muncul seekor
kelinci berwarna merah muda. Kelinci itu mendekati Siska, dan berkata,
"Kenapa kamu ke sini? Tempat kamu bukan di sini."
Siska heran mendengar perkataan kelinci
tersebut. "Kenapa saya tidak boleh berada di sini? Saya senang berada di
sini. Sangat indah," kata Siska pelan.
Kelinci itu menggandengnya,
"Ikutlah aku."
Siska mengikutinya tanpa banyak
bertanya. Matanya masih menikmati indahnya bunga dan kupu-kupu yang
berterbangan.
"Pulanglah. Ibumu menunggumu,"
kata si kelinci sambil menunjuk sebuah jalan.
"Ibu?" tanya Siska bingung.
"Iya. Ibumu. Ibumu menangis dan
memanggil nama-namamu semalaman," kata kelinci itu sambil mendorong Siska
untuk jalan terus.
"Ibu?" guman Siska sambil
membayangkan ibunya menangis, ibunya yang ia kasihi, ibunya yang selalu
menemaninya setelah kepergian ayahnya. Samar-samar Siska mendengar suaranya
ibunya memanggil namanya. Ia berlari ke arah suara ibunya. "Ibu!
Ibu!"
"Kamu sudah sadar, Nak?" kata
ibunya pelan sambil mengecup tangan kanan Siska.
"Ibu?" kata Siska pelan.
"Syukurlah, Nak. Kamu telah sadar.
Untung saja ada bapak polisi yang segera membawamu ke rumah sakit. Ibu sudah
takut kehilanganmu," kata ibunya sambil menangis.
"Ibu, maafkan Siska. Siska sudah
berhati-hati dan pelan-pelan kok, Bu," kata Siska mulai menangis.
"Tidak apa-apa, Nak, yang penting
kamu selamat. Kadang kita tidak hanya harus menjaga diri sendiri, tetapi kita
harus juga berhati-hati dengan orang lain," kata ibunya sambil tersenyum.
ASHURA SANG PAHLAWAN
Pada suatu desa yang bernama Konoha hiduplah seorang ninja bernama Ashura.
Dia hidup sendiri di sebuah peninggalan orang tuanya. kedua orang tuanya sudah
meninggal ketika Ashura masih bayi. Konon orang tuanya mati gara gara menyegel
sebuah hewan raksasa yang berbentuk seperti rubah tetapi memiliki 6 ekor atau
di juluki Rokubi(si ekor enam) ke tubuh Ashura. Rokubi membuat orang tua Ashura
meninggal karena Rokubi menusuk tubuh orang tua Ashura dengan kuku jarinya.
Menurut cerita warga desa tersebut, Ashura mempunyai kakak tetapi tidak ada
seorang pun yang tau dimana kakaknya berada. Tak lama kemudian, pemimpin desa
tersebut yang diberi julukan hokage mendapat info tentang orang bernama Indra.
Hokage tersebut memberikan misi kepada Ashura dan rekan satu timnya untuk
menyelidiki orang yang bernama Indra tersebut.
Akhirnya tim 7 yang dipimpin Ashura berangkat menjalankan misi yang diperintah
oleh Hokage. Tim tersebut terdiri dari 3 orang yaitu Ashura, Mitsuki, dan
Hinata, serta satu orang guru yang bernama Kakashi. Hari sudah malam, mereka
beristirahat di tengah hutan. Mereka membuat perapian kecil untuk menghangatkan
badan dan menggelar sebuah alas untuk tidur.
Keesokan harinya, mereka melanjutan perjalanan. Di perjalanan, mereka bertemu
seorang ninja jahat yang menyerang mereka. Mereka pun melawan ninja tersebut.
Mereka kehabisan tenaga karena telah melawan ninja tersebut sampai ninja
tersebut kalah tetapi tidak mati. Musuh mereka melarikan diri karena sudah
kehabisan tenaga. Mereka mencari tempat untuk istirahat. Sampai akhirnya,
Hokage memanggil mereka untuk kembali ke konoha karena suatu hal. Mereka pun
kembali ke Konoha atas perintah hokage. Sebelum mereka sampai di Konoha, Konoha
diserang oleh 6 orang dari organisasi yang dipimpin oleh Indra. Segerombolah
penjahat tersebut salah satunya adalah tendo, dia adalah yang terkuat dari ke 6
penjahat yang menyerang konoha.
Sesampai di konoha, mereka langsung melawan 6 orang penjahat yang telah
menghancurkan Konoha. Semua ninja desa Konoha mengerahkan semua tenaganya untuk
menyerang musuh. Musuh terus menyerang, Ashura pun terus menyerang. Ashura
mengerahkan semua kekuatan yang dia punya. Karena perjuangannya yang pantang
menyerah, akhirnya Ashura berhasil mengalahkan musuh tersebut meski sebelumnya
hampir kalah. Ketika musuh sudah terkapar di tanah, Ashura melihat yang aneh
dari musuh yang bernama tendo yang telah dia bunuh. Ashura pun mendekati tubuh
tendo. Kemudian memegang tubuh tendo, dan merasakan ada energi yang selalu di
serap oleh tendo. Energi itu berasalah dari bawah pohon raksasa yang ada di
dekat tempat tersebut.
Ashura mendekati pohon tersebut dan dia melihat sebuah pintu yang menuju ke
bawah tanah. Dia memasuki pintu dan mengikuti jalan yang berada dibawah tanah
tersebut. Akhirnya dia sampai di ujung jalan tersebut, dan dia melihat
seseorang yang duduk disebuah kursi yang terbuat dari tanah liat. Ashura
mendatangi seseorang tersebut. Sepertinya dia tidak bisa bergerak, kemudian
Ashura menanyakan nama seseorang tersebut. Ternyata dia adalah Indra. Kemudian,
indra mengerahkan anak buahnya untuk menyerang Ashura. Tetapi Ashura
menghentikan perlawanan anak buah indra hanya dengan satu pukulan. Ashura pun
bertanya kepada Indra kenapa dia ingin menghancurkan desa desa yang ada di
permukaan bumi.
Indra tidak menjawab. Kemudian Ashura membujuk Indra untuk menjadi orang baik
dan menasehati Indra. Akhirnya indra mau menjawab pertanyaan Ashura. Dia
menjelaskan semua yang dia niat dia dalam membuat oragnisasi terlarang yang
selama ini dipimpinnya. Setelah dia bercerita panjang lebar, akhirnya Indra berkata
pada Ashura bahwa dia adalah kakak dari Ashura. Ashura terkejut kepada
perkataan Indra. Akhirnya indra pun menyembuhkan semua warga konoha yang telah
diserang anak buahnya. Setelah dia menyembuhkan warga konoha, dia pun kehabisan
tenaga. Akhirnya, dia dan para anak buahnya mati karena kehabisan tenaga.
Ashura meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke konoha.
Di konoha Ashura di sambut sebagai pahlawan desa oleh para warga konoha.
Keesokan harinya Ashura diangkat sebagai Hokage ke 7 karena jasanya yang telah
menyelamatkan desa Konoha. Setelah dilantik menjadi hokage dia menyampaikan
pidatonya dihadapan para warga desa Konoha. Salah satu isi pidatonya yaitu,
jangan pernah menyerah jika kita masih bisa.
KELOMPOK 3 :
1.
NAYLA NAJWA
2.
DILA MAULIDA FITRIANI
3.
MEKA REVALIA
Komentar
Posting Komentar