Bahaya Syiah Hasil Kajian MUI Jember, Buku ‘57 Khutbah Jumat’ Sebarkan Paham Syiah @Warta_MUI @Gus_Sholah @PMGontor @sidogiri @tebuirengonline @aagym @Yusuf_Mansur @marifinilham @nabiel_almusawa @Buya_Albahjah http://www.santrinews.com/Daerah/8321/Hasil-Kajian-MUI-Jember-Buku-57-Khutbah-Jumat-Sebarkan-Paham-Syiah …

Selasa, 27 Maret 2018 - 13:23 wib

Hasil Kajian MUI Jember, Buku ‘57 Khutbah Jumat’ Sebarkan Paham Syiah

Aryudi A Razaq - SantriNews.com
Hasil Kajian MUI Jember, Buku ‘57 Khutbah Jumat’ Sebarkan Paham SyiahCover buku '57 Khutbah Jumat' (santrinews.com/aryudi)
Jember – Komando Distrik Militer (Kodim) 0824 membagikan ribuan buku khutbah Jumat. Buku berjudul ’57 Khutbah Jumat: Runut Logika Agama yang Terpadu dengan Kebangsaan dan Sentuhan Doa’ tersebut diberikan untuk seluruh masjid di Kabupaten Jember.
Ketua MUI Jember, KH Abdul Halim Soebahar menilai bahwa buku tersebut terindikasi kuat sebagai media penyebaran paham Syi’ah di Indonesia. Penilaian tersebut muncul setelah Komisi Fatwa Hukum dan Perundang-undangan MUI Jember mengadakan kajian terhadap buku yang diterbitkan Lembaga Islam Integral pimpinan Ali Assegaf itu.
“Ternyata di dalam buku itu banyak dikembangkan paham Syiah. Dan ini berpotensi meresahkan masyarakat karena berseberangan dengan mayoritas paham keagamaan yang dianut penduduk Indonesia, yaitu Sunni,” ujarnya di Jember, Rabu, 21 Maret 2018.
Pengasuh Pondok Pesantren Sofa Marwa itu lebih jauh membeber beberapa indikasi pengembangan Syiah di buku tersebut. Yaitu pengutipan tiga pendapat yang biasa dikembangkan Syiah dalam melihat Ahlul Bait. Seperti pandangan Ali bin Abu Thalib, Hasan dan Husein, tanpa disodorkan pandangan lain sebagai alternatif. Padahal, konon, buku itu dirancang untuk materi khutbah Jumat.
“Kajiannya dangkal, hanya berputar di tiga pandangan itu. Kejanggalan lain yang juga sangat disayangkan antara lain identitas penulisnya tidak ada, hanya kata penyunting,” tegasnya.
Alamat penerbit buku tersebut juga tidak dicantumkan. Termasuk tidak adanya ISBN (International Serial Book Number). “Yang lucu, antara kata pengantar dan isi buku tidak berkaitan sama sekali,” jelasnya.
KH Halim menambahkan, sepintas buku tersebut cukup menarik. Dari cover dan judulnya seolah menggambarkan kajian yang mendalam mengenai kebangsaan, keindonesiaan dan keislaman sekaligus.
Materi yang seperti itu memang dibutuhkan untuk khutbah Jumat guna memupuk paham kebangsaan, toleransi dan sebagainya. “Tapi ternyata isinya berpotensi meresahkan dan memicu konflik horisontal,” pungkasnya.
Sebelumnya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0824 membagikan ribuan buku khutbah Jumat. Buku berjudul ’57 Khutbah Jumat: Runut Logika Agama yang Terpadu dengan Kebangsaan dan Sentuhan Doa’ tersebut dibagikan untuk seluruh masjid di Kabupaten Jember.
Menurut Komandan Kodim 0824, Letnan Kolonel Arif Munawar, di Jember terdapat 2.018 masjid. Buku-buku tersebut dibagikan ke masing-masing Babinsa (Bintara Pembina Desa), untuk diserahkan ke takmir masjid.
“Kami juga berharap nanti masjid dapat buku itu, dan Babinsa juga dapat buku itu sebagai kontrol,” ujarnya kala itu.
Arif berharap agar buku tersebut dapat menguatkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dengan pendekatan agama. Sehingga ada sinkronisasi antara nilai-nilai Pancasila dan agama. “Pancasila adalah dasar etika moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya. (aryudi/hay)

Tadzkirah

Kenaikan Beragama Seseorang Ditandai oleh Akhlaknya yang Baik – KH A Musthofa Bisri
-- Akhlak

Buku

Islam ala Amerika
Judul: Islam Amerika Penulis: Imam Feisal Abdul Rauf Penerbit: Bandung, Mizan Terbitan: Pertama, Desember 2013 Tebal: 351 halaman ISBN: 978-602-1210-01-7 Peresensi: M Kamil Akhyari ...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wah, kalau di Jakarta melakukan hal kaya gini bakal jadi kontroversi gak ya? via VIVAlog

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

TNI-Polri Bersama Warga Perbaiki Tanggul Jebol