27 Tahun Nabi Muhammad Berbisnis Harus Dicontoh Umat Islam

::: Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Nyai Hj. Aisyah Hamid Baidhowi (Ketum PP Muslimat NU 1995-2000, adik kandung Gus Dur, wafat pukul 12.50 WIB di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta. ::: Simak berbagai info NU Online melalui media sosial Twitter (@nu_online), Facebook (www.facebook.com/situsresminu), Instagram (@nuonline_id) :::: Kritik, saran, informasi atau artikel dapat dikirimkan kepada kami melalui email redaksi[@]nu.or.id :::: Info pemasangan iklan, hubungi email rizky[@]nu.or.id atau telepon 021-3914014 :::

27 Tahun Nabi Muhammad Berbisnis Harus Dicontoh Umat Islam

Kamis, 05 Januari 2017 11:01Daerah
Bagikan   
27 Tahun Nabi Muhammad Berbisnis Harus Dicontoh Umat Islam
Gambar: IslamiCity.com
Jember, NU Online
Umat Islam tidak dilarang berbisnis, juga tak ada larangan untuk menjadi orang kaya, asalkan semuanya ditempuh dengan cara yang halal. Nabi Muhammad sendiri bukan orang yang papa. Malah dia adalah pebisnis yang sukses. Namun pola hidupnya memang sederhana.
Demikian disampaikan Wakil Ketua PCNU Jember, Jawa Timur Ustadz Moch. Eksan saat bertaushiyah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid Baiturrahman, Dusun Karangtengah, Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, Selasa malam (3/1).
Menurut Ustadz Eksan, salah satu bukti bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis sukses, bisa dilihat dari mas kawin yang diberikannya saat menikahi Siti Khadijah, yaitu 20 ekor unta dan 12,4 ons emas. Mas kawin tersebut berasal dari kantong  pribadi Nabi Muhammad yang dikumpulkan dari hasil bisnisnya sebelum menikah. Mas kawin tersebut adalah yang terbesar dalam catatan sejarah pernikahan manusia di muka bumi ini.
“Coba kalau dirupiahkan saat ini, berapa miliar jumlahnya. Orang kaya mana yang bisa bayar mas kawin sebesar itu. Jadi, keliru kalau ada anggapan bahwa Nabi itu orang miskin. Yang benar beliau orang kaya, tapi memilih hidup sederhana di tengah kesuksesan bisnisnya. Semua hartanya dinafkankan di jalan Allah hingga tak ada yang tersisa untuk diberikan kepada keluarganya,” jelasnya.
Seraya menyitir tulisan cendekiawan muslim, Ustadz Eskan menuturkan bahwa karir bisnis Nabi Muhammad SAW jauh lebih lama dibanding “karir” kerasulannya. Rasulullah SAW adalah seorang trader yang sukses dan gemilang.DIa membangun “kerajaan” bisnisnya sejak berusia 12 tahun hingga umur 37 tahun. Sementara missi kerasulannya diemban sejak beliau berusia 40 tahun hingga wafat sekitar umur 63 tahun.
“Jadi karir bisnisnya 27 tahun. Sementara masa kerasulannya  23 tahun. Hal ini seharusnya merangsang umat Islam untuk sukses dalam berbisnis sekaligus sukses dalam ibadah,” urainya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

27 Tahun Nabi Muhammad Berbisnis Harus Dicontoh Umat Islam
Gambar: IslamiCity.com
Jember, NU Online
Umat Islam tidak dilarang berbisnis, juga tak ada larangan untuk menjadi orang kaya, asalkan semuanya ditempuh dengan cara yang halal. Nabi Muhammad sendiri bukan orang yang papa. Malah dia adalah pebisnis yang sukses. Namun pola hidupnya memang sederhana.
Demikian disampaikan Wakil Ketua PCNU Jember, Jawa Timur Ustadz Moch. Eksan saat bertaushiyah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid Baiturrahman, Dusun Karangtengah, Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, Selasa malam (3/1).
Menurut Ustadz Eksan, salah satu bukti bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis sukses, bisa dilihat dari mas kawin yang diberikannya saat menikahi Siti Khadijah, yaitu 20 ekor unta dan 12,4 ons emas. Mas kawin tersebut berasal dari kantong  pribadi Nabi Muhammad yang dikumpulkan dari hasil bisnisnya sebelum menikah. Mas kawin tersebut adalah yang terbesar dalam catatan sejarah pernikahan manusia di muka bumi ini.
“Coba kalau dirupiahkan saat ini, berapa miliar jumlahnya. Orang kaya mana yang bisa bayar mas kawin sebesar itu. Jadi, keliru kalau ada anggapan bahwa Nabi itu orang miskin. Yang benar beliau orang kaya, tapi memilih hidup sederhana di tengah kesuksesan bisnisnya. Semua hartanya dinafkankan di jalan Allah hingga tak ada yang tersisa untuk diberikan kepada keluarganya,” jelasnya.
Seraya menyitir tulisan cendekiawan muslim, Ustadz Eskan menuturkan bahwa karir bisnis Nabi Muhammad SAW jauh lebih lama dibanding “karir” kerasulannya. Rasulullah SAW adalah seorang trader yang sukses dan gemilang.DIa membangun “kerajaan” bisnisnya sejak berusia 12 tahun hingga umur 37 tahun. Sementara missi kerasulannya diemban sejak beliau berusia 40 tahun hingga wafat sekitar umur 63 tahun.
“Jadi karir bisnisnya 27 tahun. Sementara masa kerasulannya  23 tahun. Hal ini seharusnya merangsang umat Islam untuk sukses dalam berbisnis sekaligus sukses dalam ibadah,” urainya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

27 Tahun Nabi Muhammad Berbisnis Harus Dicontoh Umat Islam
Gambar: IslamiCity.com
Jember, NU Online
Umat Islam tidak dilarang berbisnis, juga tak ada larangan untuk menjadi orang kaya, asalkan semuanya ditempuh dengan cara yang halal. Nabi Muhammad sendiri bukan orang yang papa. Malah dia adalah pebisnis yang sukses. Namun pola hidupnya memang sederhana.
Demikian disampaikan Wakil Ketua PCNU Jember, Jawa Timur Ustadz Moch. Eksan saat bertaushiyah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid Baiturrahman, Dusun Karangtengah, Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, Selasa malam (3/1).
Menurut Ustadz Eksan, salah satu bukti bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis sukses, bisa dilihat dari mas kawin yang diberikannya saat menikahi Siti Khadijah, yaitu 20 ekor unta dan 12,4 ons emas. Mas kawin tersebut berasal dari kantong  pribadi Nabi Muhammad yang dikumpulkan dari hasil bisnisnya sebelum menikah. Mas kawin tersebut adalah yang terbesar dalam catatan sejarah pernikahan manusia di muka bumi ini.
“Coba kalau dirupiahkan saat ini, berapa miliar jumlahnya. Orang kaya mana yang bisa bayar mas kawin sebesar itu. Jadi, keliru kalau ada anggapan bahwa Nabi itu orang miskin. Yang benar beliau orang kaya, tapi memilih hidup sederhana di tengah kesuksesan bisnisnya. Semua hartanya dinafkankan di jalan Allah hingga tak ada yang tersisa untuk diberikan kepada keluarganya,” jelasnya.
Seraya menyitir tulisan cendekiawan muslim, Ustadz Eskan menuturkan bahwa karir bisnis Nabi Muhammad SAW jauh lebih lama dibanding “karir” kerasulannya. Rasulullah SAW adalah seorang trader yang sukses dan gemilang.DIa membangun “kerajaan” bisnisnya sejak berusia 12 tahun hingga umur 37 tahun. Sementara missi kerasulannya diemban sejak beliau berusia 40 tahun hingga wafat sekitar umur 63 tahun.
“Jadi karir bisnisnya 27 tahun. Sementara masa kerasulannya  23 tahun. Hal ini seharusnya merangsang umat Islam untuk sukses dalam berbisnis sekaligus sukses dalam ibadah,” urainya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

KONTAK REDAKSI

Gedung PBNU Lt. 5
Jl. Kramat Raya 164
Jakarta 10430 - Indonesia
redaksi[at]nu.or.id

PERIKLANAN

Tel : 021 - 3914013
Fax : 021 - 3914014
marketing[at]nu.or.id

MEDIA PARTNER

TV9
Aswaja TV
NU TV
Radio NU
AULA
Majalah Risalah NU
164 Channel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

Pertempuran Permulaan

PROSES PRODUKSI DEPARTEMENT SPINNING IV