Langsung ke konten utama

7 Pemain yang Selalu Menghilang Pada Laga Krusial


7 Pemain yang Selalu Menghilang Pada Laga Krusial

 
​Dalam sepak bola, selalu ada para pemain yang dianugerahi dengan bakat yang luar biasa. Namun, hal tersebut tidak menjamin bahwa mereka dapat selalu tampil konsisten di setiap laga. Bahkan tidak sedikit dari nama-nama besar yang justru seakan-akan menghilang dari peredaran pada laga-laga penting klub maupun negara mereka.

Berikut kami rangkum tujuh nama besar di dunia sepak bola yang cenderung gagal tampil konsisten dan cenderung "menghilang" dalam laga-laga krusial.

Mesut Ozil
FBL-EUR-C1-BAYERN-MUNICH-ARSENAL
Nama yang dapat dipastikan akan menghiasi daftar ini. Meskipun berstatus sebagai pemain terpenting dari Arsenal, gelandang Timnas Jerman ini seakan kehilangan dinamisme dan kreatifitasnya kala berhadapan dengan tim-tim besar. 

Penampilannya kala Arsenal dihajar Chelsea 1-3 pada pekan ke-24 Premier League musim 2016/17 menjadi bukti ketidak mampuan Ozil untuk beraksi di laga krusial.

Selain itu, kegagalannya untuk membantu timnya kala dibantai Bayern Munchen 1-5 dalam dua leg berturut-turut semakin memperkuat status Ozil sebagai hantu di laga-laga penting melawan klub-klub besar.

Christian Eriksen
Sunderland v Tottenham Hotspur - Premier League
Satu lagi pemain yang berstatus pemain terpenting dari klubnya. Eriksen telah menjadi gelandang serang andalan Tottenham semenjak didatangkan dari Ajax pada musim 2013/14. Digadang-gadang sebagai salah satu playmaker terbaik di Premier League, pemain 25 tahun ini tidak selalu mampu memberikan penampilan maksimal di laga-laga penting.

Dirinya tidak nampak kala Spurs dikalahkan tim inkonsisten Premier League, Liverpool, dengan skor 0-2 pada pekan ke-25. Tren negatif tersebut kemudian berlanjut kala Eriksen tidak mampu berbuat banyak untuk membawa Spurs melewati hadangan KAA Gent di babak 32 besar Europa League.

Cristiano Ronaldo
Athletic Club v Real Madrid CF - La Liga
Daftar ini tentunya tidak akan lengkap tanpa kehadiran peraih Ballon d'Or 2016 ini. Kendati berstatus sebagai pemain terbaik dunia saat ini, Ronaldo tidak selalu mampu mereplika penampilannya di setiap laga. Hal itu dapat dilihat pada berbagai laga final yang dia jalani bersama Real Madrid maupun Portugal selama beberapa waktu terakhir.

Meskipun menjadi penentu kemenangan El Real dalam babak penalti melawan Atletico Madrid pada final Champions League 2015/16, pemain 31 tahun ini tidak mampu berbuat signifikan di sepanjang laga. Hal serupa juga terjadi pada final Euro 2016. Meskipun Portugal keluar sebagai juara, Ronaldo hampir tidak berperan di lapangan setelah mengalami cedera di awal laga.

Paul Pogba
FBL-EUR-C3-MAN UTD-ROSTOV
Masih berusia 23 tahun dan menyandang status pemain termahal dunia memang memberikan tekanan tersendiri bagi seorang pemain sepak bola, tak terkecuali Paul Pogba. Meskipun memiliki bakat yang tak perlu diragukan, gelandang Timnas Prancis ini memiliki kecenderungan untuk tampil buruk di laga krusial.

Pada musim 2014/15, meskipun bisa disebut sebagai musim terbaik Pogba bersama Juventus, dirinya justru tenggelam kala Juventus harus bertarung melawan Barcelona di final Champions League musim itu. Setahun kemudian, Pogba kembali menelan pil pahit setelah dirinya tidak berhasil merengkuh gelar juara Euro 2016 menghadapi Portugal, kendati berlaga di rumah sendiri.

Penampilannya bersama Man United musim 2016/17 ini memang nampak menjanjikan, namun dirinya masih harus banyak mengembangkan diri mengingat performanya yang angin-anginan kala Setan Merah berhadapan dengan tim-tim papan atas Premier League seperti Man City dan Chelsea.

Antoine Griezmann
Club Atletico de Madrid v FC Barcelona - La Liga
Tak dapat dimungkiri, Griezmann menjadi salah satu nama yang paling diburu oleh klub-klub besar saat ini. Namun, hal tersebut tidak serta merta membuat Griezmann selalu dapat tampil konsisten di level tertinggi.

Pemain 25 tahun ini memang telah mencetak lebih dari 50 gol di La Liga selama dua musim bersama Atletico Madrid, namun dirinya tidak berhasil melakukan hal yang sama kala berlaga bersama Atletico di final Champions League 2015/16 menghadapi Real Madrid. Penampilan melempem juga ditunjukkan mantan penyerang Real Sociedad ini kala gagal mencetak gol saat Prancis dikalahkan Portugal pada Euro 2016 lalu.

Robert Lewandowski
FBL-GER-BUNDESLIGA-BAYERN-MUNICH-FRANKFURT
Menyandang status sebagai striker murni terbaik dunia saat ini, Lewandowski masih memiliki kecenderungan untuk gagal tampil maksimal di laga-laga yang menentukan. 

Meskipun konsistensinya bersama Bayern Munchen tidak bisa dipandang sebelah mata, namun penampilannya bersama Timnas Polandia yang justru menjadi sorotan. Lewandowski menjadi harapan utama Polandia pada Euro 2016, namun dirinya justru gala bersinar di Prancis dan justru digeser oleh rekannya, Arkadiuz Milik.

Gonzalo Higuain
Juventus v FC Porto - UEFA Champions League Round of 16: Second Leg
Satu lagi pemain yang menyandang status sebagai salah satu pemain termahal dunia. Gonzalo Higuain memantapkan statusnya sebagai striker termahal dalam sejarah setelah Juventus setuju untuk menebusnya dengan mahar 76 juta pound dari Napoli awal musim 2016/17.

Namun, meskipun memiliki catatan gol yang impresif bersama Napoli maupun Real Madrid, Higuain memiliki kecenderungan untuk tumpul di laga-laga yang penting. 

Seluruh fans sepak bola pastinya masih ingat laga final Piala Dunia 2014 lalu. Pada laga yang mempertemukan Argentina melawan Jerman tersebut, Higuain mendapat sorotan tajam karena berulang kali membuang peluang di depan gawang, yang akhirnya berujung pada kemenangan Jerman melalui gol tunggal Mario Gotze di menit akhir.

Artikel ini dipersembahkan oleh film "Ghost in The Shell". Saksikan di bioskop kesayangan Anda.
​​


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

Pertempuran Permulaan

PROSES PRODUKSI DEPARTEMENT SPINNING IV