Anak Raja Salman akui Islam versi Wahabi keliru

KABAR

Anak Raja Salman akui Islam versi Wahabi keliru

Pangeran Muhammad bin Salman bilang perempuan Saudi tidak wajib berabaya hitam.
     19 MARET 2018 16:38
Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman mengakui paham dan praktek Islam versi Wahabi, merupakan aliran dominan di negara Kabah itu, memang keliru. 

Anak Raja Salman bin Abdul Aziz ini mengatakan karena interpretasi ajaran Islam kaku telah memunculkan ideologi ekstremisme di Arab Saudi. Paham Islam ultrakonservatif ini juga sudah mengorbankan hak-hak warga negara dalam menikmati hidup. 

"Kami adalah korban dari paham dan praktek Islam kaku (versi Wahabi), terutama generasi saya," kata Pangeran Muhammad bin Salman dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi CBS News kemarin atau dua hari menjelang dirinya bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. 

Sebagian besar dari warga negara Arab Saudi berumur di bawah 30 tahun. 

Karena itulah, melalui Visi 2030, Pangeran Muhammad bin Salman melakukan sejumlah reformasi sosial dan budaya. Lelaki 33 tahun ini sejak September tahun lalu mengizinkan kaum hawa Saudi menonton sepak bla di stadion. Perempuan juga boleh berolahraga, bekerja, dan menyetir mobil atau mengendarai sepeda motor mulai Juni tahun ini. 

Pangeran Muhammad bin Salman juga mengizinkan pertunjukan musik dan hiburan lainnya, serta bioskop di Arab Saudi. 

Pangeran Muhammad bin Salman menekankan tidak ada kewajiban bagi perempuan Saudi untuk berabaya dan berjilbab serba hitam. "Kita semua adalah manusia, tidak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan. Mereka juga nboleh berpakaian sesuka hati mereka asal sopan, tidak harus berabaya hitam," ujarnya.
Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Arab News)

Putera mahkota Arab Saudi diduga penjarakan ibunya

Dia cemas sang ibu bisa mempengaruhi Raja Salman untuk mencegah dirinya merebut kekuasaan, sehingga memecah belah keluarga Bani Saud.
Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman bertemu Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayyib di kantornya di Ibu Kota Kairo, Mesir, 5 Maret 2018. (Al-Arabiya/Supplied)

Putera mahkota Arab Saudi kunjungi Katedral Koptik di Kairo

Pangeran Muhammad bin Salman memuji Al-Azhar sebagai salah satu pilar dalam menyebarluaskan ajaran Islam moderat.
Hotel Ritz Carlton di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, dibuka kembali mulai 14 Februari 2018 setelah dijadikan penjara bagi tahanan korupsi sejak 4 November 2017. (ritzcarlton.com)

Arab Saudi raup lebih dari US$ 100 miliar dari hasil kompromi dengan para tersangka korupsi

Tahanan terakhir dilepaskan termasuk Pangeran Al-Walid bin Talal.
Pemilik Kingdom Holding Company Pangeran Al-Walid bin Talal. (Gulf Business)

Arab Saudi bebaskan Pangeran Al-Walid dari tahanan

Seorang pejabat senior Arab Saudi mengatakan Pangeran Al-Walid, 62 tahun, tiba di kediamannya di Riyadh kemarin pukul sebelas waktu setempat.




© Copyright Albalad.co. All right reserved.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wah, kalau di Jakarta melakukan hal kaya gini bakal jadi kontroversi gak ya? via VIVAlog

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

TNI-Polri Bersama Warga Perbaiki Tanggul Jebol