Bangun Infrastuktur Pakai Utang dari China, Negara-Negara Ini Malah Bangkrut Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bangun Infrastuktur Pakai Utang dari China, Negara-Negara Ini Malah Bangkrut", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/21/161116226/bangun-infrastuktur-pakai-utang-dari-china-negara-negara-ini-malah-bangkrut. Penulis : Pramdia Arhando Julianto Editor : Aprillia Ika

HARIAN KOMPAS KOMPAS TV LIVE RADIO KOMPASIANA.COM KOMPASKARIER.COM GRAMEDIA.COM GRIDOTO.COM BOLASPORT.COM GRID.ID KONTAN.CO.ID REGISTER LOGIN NEWS EKONOMI BOLA TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES TV VIK Home Ekonomi Makro Bangun Infrastuktur Pakai Utang dari China, Negara-Negara Ini Malah Bangkrut PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Kompas.com - 21/03/2018, 16:11 WIB Ilustrasi(SHUTTERSTOCK) JAKARTA, KOMPAS.com - Besaran utang luar negeri yang dihadapi oleh Indonesia tengah menjadi perhatian. Salah satunya adalah utang luar negeri yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Peneliti di Institute dor Fevelopment of Economics and Finance (INDEF) Rizal Taufikurahman mengungkapkan, ada beberapa negara yang telah menggunakan skema utang dalam membiayai pembangunan infrastruktur, mulai dari Jepang, China, Korea Selatan, Angola, Zimbabwe, Nigeria, Sri Lanka. Akan tetapi pembiayaan infrastruktur melalui utang luar negeri tak selalu berjalan mulus, ada beberapa negara yang gagal bayar atau bangkrut. Baca juga : Ini Cara Pemerintah Melunasi Utang Luar Negeri yang Tembus Rp 4.000 Triliun "Jadi ada bad story dan success story. Yang bad story itu Angola, Zimbabwe, Nigeria, Pakistan dan Sri Lanka," ungkap Rizal saat diakusi dengan media di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (21/3/2018). Adapun kisah pahit negara yang gagal membayar utang dari utang luar negeri adalah Zimbabwe yang memiliki utang sebesar 40 juta dollar AS kepada China. Akan tetapi Zimbabwe tak mampu membayarkan utangnya kepada China, Hingga akhirnya harus mengganti mata uangnnya menjadi Yuan sebagai imbalan penghapusan utang. Penggantian mata uang itu berlaku sejak 1 Januari 2016, setelah Zimbabwe tidak mampu membayar utang jatuh tempo pada akhir Desember 2015. Baca juga : Bangun Infrastruktur, Utang Luar Negeri Indonesia Naik Kemudian, kisah pahit selanjutnya dialami oleh Nigeria yang disebabkan oleh model pembiayaan melalui utang yang disertai perjanjian merugikan negara penerima pinjaman dalam jangka panjang. Dalam hal ini China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal China untuk pembangunan infrastruktur di Negeria. Kemudian, ada Sri Lanka yang juga tidak mampu membayarkan utang luar negerinya untuk pembangunan infrastruktur, Sri Lanka sampai harus melepas Pelabuhan Hambatota sebesar Rp 1,1 triliun atau sebesar 70 persen sahamnya dijual kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China. Advertisment "Mereka membangun proyek infrastrukturnya lewat utang, akhirnya mereka tidak bisa bayar utang. Banyak beberapa negara, di antaranya Angola mengganti nilai mata uangnya. Zimbabwe juga," ungkapnya. Baca juga : Utang Luar Negeri Alami Kenaikan 10,1 Persen, Masih Wajar? Hati-hati Rizal menegaskan, dengan demikian pemerintah perlu kehati-hatian dan kecermatan dalam mengelola utang luar negeri terutama yang berkaitan untuk pembangunan infrastruktur. Tercatat, pada akhir 2014, utang pemerintah mencapai Rp 2.609 triliun dengan rasio 24,7 persen terhadap PDB. Sedangkan hingga akhir 2017, utang pemerintah mencapai Rp 3.942 triliun dengan rasio 29,4 persen. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir Januari 2018 meningkat 10,3 persen (yoy) menjadi 357,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.915 triliun (kurs Rp 13.750 per dollar AS). Adapun rinciannya adalah 183,4 miliar dollar AS atau setara Rp 2.521 triliun utang pemerintah dan 174,2 miliar dollar AS atau setara Rp 2.394 triliun utang swasta. BI masih mengkategorikan utang Indonesia dalam posisi aman.(Kompas TV) PenulisPramdia Arhando Julianto EditorAprillia Ika TAG: infrastruktur utang Berita Terkait Ini Cara Pemerintah Melunasi Utang Luar Negeri yang Tembus Rp 4.000 Triliun Berita Populer: Kekayaan Mendiang Stephen Hawking, Utang Luar Negeri RI Naik 10 Persen Bangun Infrastruktur, Utang Luar Negeri Indonesia Naik Naik 10 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 4.915 Triliun Utang Luar Negeri Alami Kenaikan 10,1 Persen, Masih Wajar? KOMENTAR Ada 5 komentar untuk artikel ini - tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Beranda Tiket Rabu, 21 Maret 2018 | 21:50 @rion.agustian beginilah kalo cebong ngomong, asbun. (0) (0) Tanggapi Laporkan Jon Drake Rabu, 21 Maret 2018 | 19:25 denger2 syeikh dan sultan duitnya berlimpah ruah. knp gak minjem kpd mereka? dan sekalian mnt dibikinkan infrastruktur (1) (0) Tanggapi Laporkan Ganteng Super Rabu, 21 Maret 2018 | 17:14 mendukung pemerintah mengenjot pembangunan infrastruktur dgn prinsip kehatihatian. propinsi di luar jawa perlu ditingkatkan sarana pendukungnya juga, sehingga ekonomi tdk hanya berpusat di jawa saja. (0) (0) Tanggapi Laporkan Joe Joe Rabu, 21 Maret 2018 | 16:35 @rion.agustian...loe egk pernah makan bangku sekolah tong ?? (0) (0) Tanggapi Laporkan Rion Agustian Rabu, 21 Maret 2018 | 16:20 klo minjem trus dikorupsi duitnya yah habis. kalau benar2 nyata ada pembangunan, maka teruskanlah..... maju trus indonesiaku (0) (-4) Tanggapi Laporkan TERKINI LAINNYA Survei FEB UI: Go-Jek Mengurangi Pengangguran MAKRO 22/03/2018, 15:57 WIB Menteri Basuki Sebut Tahun Ini Tarif Tol Akan Turun MAKRO 22/03/2018, 15:21 WIB Ketentuan Tarif Baru Pajak UMKM Dinilai Ringankan Pelaku Usaha MAKRO 22/03/2018, 15:00 WIB Asosiasi UMKM Minta Pajak Final UMKM jadi 0 Persen MAKRO 22/03/2018, 14:15 WIB S&P Soroti Naiknya Rasio Utang BUMN MAKRO 22/03/2018, 13:35 WIB Tiap Tahun, Go-Jek Sumbang Rp 9,9 Triliun ke Perekonomian Indonesia BISNIS 22/03/2018, 13:26 WIB Jelang Puasa, Pemerintah Kaji Impor Sapi dari Brasil MAKRO 22/03/2018, 13:00 WIB Menkeu: Indonesia Perjuangkan Hak Pajak atas Perusahaan Global MAKRO 22/03/2018, 12:37 WIB 50 Juta Data Pengguna Facebook Bocor, Zuckerberg Janjikan Proteksi BISNIS 22/03/2018, 12:31 WIB Lion Air Group Terima Pengiriman Perdana Boeing 737 MAX 9 RILIS 22/03/2018, 12:00 WIB Rupiah Menguat meski Suku Bunga Acuan AS Naik KEUANGAN 22/03/2018, 11:57 WIB Harga Terus Naik, Pemerintah Harus Evaluasi Impor Bawang Putih MAKRO 22/03/2018, 11:45 WIB Prospek Saham Rokok Setelah Kenaikan Cukai, Ini Rekomendasi Bahana RILIS 22/03/2018, 11:30 WIB The Fed Naikkan Suku Bunga, Apa Kabar Suku Bunga Acuan BI? KEUANGAN 22/03/2018, 11:15 WIB Industri Makanan Minuman Jadi Contoh Implementasi Era Industri Baru BISNIS 22/03/2018, 11:00 WIB LOAD MORE TERPOPULER 1 Ada Kasus "Skimming," Ini Tips Transaksi Aman dari Bank Mandiri Dibaca 57.491 kali 2 Bangun Infrastuktur Pakai Utang dari China, Negara-Negara Ini Malah Bangkrut Dibaca 24.408 kali 3 Nasabah Blokir Rekening karena Takut "Skimming," Ini Kata Bank Mandiri Dibaca 18.680 kali 4 Tiga Petinggi Astra International Ajukan Pengunduran Diri Dibaca 16.870 kali 5 Berita Populer: Wanita Terkaya Kehilangan Separuh Harta hingga Kurs Rupiah di Bank Dibaca 13.973 kali NOW TRENDING Kata Setya Novanto, Ada Uang E-KTP ke Puan Maharani dan Pramono Anung Prabowo Ungkap Pidatonya soal Indonesia Bubar Tahun 2030 atas Kajian Ahli Intelijen Pramono Anung: Saya Siap Dikonfrontasi dengan Siapa Saja, di Mana Saja, dan Kapan Saja Megawati: Memang yang Sepuh-sepuh Ini Agak Rewel... Viral, Pengemudi Ojek Online Dipaksa Nikahi Penumpang Wanita Bahagianya Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama RI, Saat Bertemu Jokowi... Unik, Pernikahan Dua Mempelai Anies dan Jokowi di Madura Elektabilitas Puti Soekarno Kurang Dikenal, PDI-P Ungkap Penyebabnya News Nasional Regional Megapolitan Internasional Surat Pembaca Sains Edukasi Olahraga Ekonomi Bola Tekno Entertainment Otomotif Travel Health Lifestyle Properti Kolom Images TV VIK Indeks Berita Indeks Headline Indeks Topik Pilihan Indeks Terpopuler Kabar Palmerah About Us Advertise Policy Pedoman Media Siber Career Contact Us Copyright 2008 - 2018 PT. Kompas Cyber Media ( Kompas Gramedia Digital Group). All rights reserved. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bangun Infrastuktur Pakai Utang dari China, Negara-Negara Ini Malah Bangkrut", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/21/161116226/bangun-infrastuktur-pakai-utang-dari-china-negara-negara-ini-malah-bangkrut
Penulis : Pramdia Arhando Julianto
Editor : Aprillia Ika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

Pertempuran Permulaan

PROSES PRODUKSI DEPARTEMENT SPINNING IV