Habib Luthfi: Orang Bertakwa Pengayom, Bukan Pemecah Belah Bangsa
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Suara Nahdlatul Ulama
Habib Luthfi: Orang Bertakwa Pengayom, Bukan Pemecah Belah Bangsa
Sabtu, 03 Desember 2016 13:00Nasional
Brebes, NU Online
Rais Aam Jam’iyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya mengatakan kandungan merah putih menjadi kehormatan bangsa. Untuk itu perlu disyukuri dengan lita'arafu, saling kenal-mengenal. Perbedaan menjadi berkah karena orang yang paling mulia yang di sisi Allah hanyalah yang paling bertakwa.
“Orang yang bertakwa tentunya menjadi pengayom, penyejuk, bukan pemecah belah. Mari kita perkokoh NKRI, dengan bangga menjadi bangsa Indonesia, NKRI Harga Mati,” tutur Habib Luthfi ketika mengisi taushiyah dalam kegiatan istighotsah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (2/12).
Diakui Habib, saat ini banyak berusaha memecah belah bangsa yang tentunya membikin keresahan dan kegelisahan masyarakat, juga membuat kekhawatiran aparat keamanan. Tetapi upaya pemecahbelahan bangsa Indonesia tidak akan terjadi kalau kita semua menjaga persatuan, menguatkan barisan antara ulama dan umara.
“Kita harus malu pada Sang Merah Putih karena bendera bangsa Indonesia didapat dengan tetesan darah, nyawa bahkan anggota keluarga, akankah kita cuma lesu tak berbuat untuk mempertahankan NKRI?” tegasnya.
Kegiatan istighosah tersebut diprakarsai Polres Brebes sebagai upaya menjaga kebhinnekaan dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Karena ditengarai, menurut Kapolres Brebes Luthfi Sulistiawan, semangat persatuan dan kesatuan mulai luntur yang mengakibatkan menurunya semangat kebangsaan.
Kapolres juga menjelaskan, kalau sekarang Polri tengah mengembangkan polisi masyarakat. Dalam artian peran serta masyarakat sangat dikedepankan. Termasuk dengan peran ulama dan umara yang bersatu, akan memperkokoh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. (Wasdiun/Fathoni)
Brebes, NU Online
Rais Aam Jam’iyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya mengatakan kandungan merah putih menjadi kehormatan bangsa. Untuk itu perlu disyukuri dengan lita'arafu, saling kenal-mengenal. Perbedaan menjadi berkah karena orang yang paling mulia yang di sisi Allah hanyalah yang paling bertakwa.
“Orang yang bertakwa tentunya menjadi pengayom, penyejuk, bukan pemecah belah. Mari kita perkokoh NKRI, dengan bangga menjadi bangsa Indonesia, NKRI Harga Mati,” tutur Habib Luthfi ketika mengisi taushiyah dalam kegiatan istighotsah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (2/12).
Diakui Habib, saat ini banyak berusaha memecah belah bangsa yang tentunya membikin keresahan dan kegelisahan masyarakat, juga membuat kekhawatiran aparat keamanan. Tetapi upaya pemecahbelahan bangsa Indonesia tidak akan terjadi kalau kita semua menjaga persatuan, menguatkan barisan antara ulama dan umara.
“Kita harus malu pada Sang Merah Putih karena bendera bangsa Indonesia didapat dengan tetesan darah, nyawa bahkan anggota keluarga, akankah kita cuma lesu tak berbuat untuk mempertahankan NKRI?” tegasnya.
Kegiatan istighosah tersebut diprakarsai Polres Brebes sebagai upaya menjaga kebhinnekaan dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Karena ditengarai, menurut Kapolres Brebes Luthfi Sulistiawan, semangat persatuan dan kesatuan mulai luntur yang mengakibatkan menurunya semangat kebangsaan.
Kapolres juga menjelaskan, kalau sekarang Polri tengah mengembangkan polisi masyarakat. Dalam artian peran serta masyarakat sangat dikedepankan. Termasuk dengan peran ulama dan umara yang bersatu, akan memperkokoh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. (Wasdiun/Fathoni)
Brebes, NU Online
Rais Aam Jam’iyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya mengatakan kandungan merah putih menjadi kehormatan bangsa. Untuk itu perlu disyukuri dengan lita'arafu, saling kenal-mengenal. Perbedaan menjadi berkah karena orang yang paling mulia yang di sisi Allah hanyalah yang paling bertakwa.
“Orang yang bertakwa tentunya menjadi pengayom, penyejuk, bukan pemecah belah. Mari kita perkokoh NKRI, dengan bangga menjadi bangsa Indonesia, NKRI Harga Mati,” tutur Habib Luthfi ketika mengisi taushiyah dalam kegiatan istighotsah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (2/12).
Diakui Habib, saat ini banyak berusaha memecah belah bangsa yang tentunya membikin keresahan dan kegelisahan masyarakat, juga membuat kekhawatiran aparat keamanan. Tetapi upaya pemecahbelahan bangsa Indonesia tidak akan terjadi kalau kita semua menjaga persatuan, menguatkan barisan antara ulama dan umara.
“Kita harus malu pada Sang Merah Putih karena bendera bangsa Indonesia didapat dengan tetesan darah, nyawa bahkan anggota keluarga, akankah kita cuma lesu tak berbuat untuk mempertahankan NKRI?” tegasnya.
Kegiatan istighosah tersebut diprakarsai Polres Brebes sebagai upaya menjaga kebhinnekaan dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Karena ditengarai, menurut Kapolres Brebes Luthfi Sulistiawan, semangat persatuan dan kesatuan mulai luntur yang mengakibatkan menurunya semangat kebangsaan.
Kapolres juga menjelaskan, kalau sekarang Polri tengah mengembangkan polisi masyarakat. Dalam artian peran serta masyarakat sangat dikedepankan. Termasuk dengan peran ulama dan umara yang bersatu, akan memperkokoh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. (Wasdiun/Fathoni)
BACA JUGA
- 1Ini Lafal Niat Puasa Rajab
- 2PBNU: Awal Rajab 1439 Jatuh pada Senin 19 Maret 2018
- 3Terungkap! Cadar Hanya Perintah Khusus untuk Para Istri Nabi
- 4Doa Syekh Abdul Qadir al-Jilani pada Malam Satu Rajab
- 5Cucu Syekh Abdul Qadir Jailani Bangga dengan NU dan Banser
- 6Ketika Habib Luthfi dan Habib Quraish Shihab Satu Panggung
- 7Hukum Anal Seks dalam Islam
- 8Ketentuan Waktu Puasa Rajab
- 9Habib Luthfi Jelaskan Cara Mengenal dan Dikenal Allah
- 10Perempuan di Zaman Nabi Bercadar atau Tidak? Baca Kitab Ini
© 2015 NU Online. All rights reserved. Nahdlatul Ulama
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar