Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut. Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Suara Nahdlatul Ulama
Pimpin NU, Almarhum Pak Hasyim Terima Ijazah dari Kiai As’ad Situbondo
Rabu, 22 Maret 2017 08:07Nasional
Jember, NU Online
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut.
Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.
Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).
Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.
Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.
"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.
H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.
"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut.
Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.
Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).
Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.
Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.
"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.
H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.
"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Jember, NU Online
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut.
Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.
Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).
Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.
Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.
"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.
H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.
"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut.
Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.
Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).
Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.
Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.
"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.
H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.
"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Jember, NU Online
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut.
Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.
Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).
Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.
Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.
"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.
H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.
"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut.
Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.
Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).
Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.
Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.
"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.
H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.
"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
- 1Ini Lafal Niat Puasa Rajab
- 2PBNU: Awal Rajab 1439 Jatuh pada Senin 19 Maret 2018
- 3Doa Syekh Abdul Qadir al-Jilani pada Malam Satu Rajab
- 4Cucu Syekh Abdul Qadir Jailani Bangga dengan NU dan Banser
- 5Ketentuan Waktu Puasa Rajab
- 6Jumlah Hari Puasa Rajab
- 7Ketika Habib Luthfi dan Habib Quraish Shihab Satu Panggung
- 8Tanggapan Ketum PBNU soal Ramalan Indonesia Bubar 2030
- 9Hukum Anal Seks dalam Islam
- 10Habib Luthfi Jelaskan Cara Mengenal dan Dikenal Allah
© 2015 NU Online. All rights reserved. Nahdlatul Ulama
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar