Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus terajut. Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan jimat NU.

::: Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Nyai Hj. Aisyah Hamid Baidhowi (Ketum PP Muslimat NU 1995-2000, adik kandung Gus Dur, wafat pukul 12.50 WIB di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta. ::: Simak berbagai info NU Online melalui media sosial Twitter (@nu_online), Facebook (www.facebook.com/situsresminu), Instagram (@nuonline_id) :::: Kritik, saran, informasi atau artikel dapat dikirimkan kepada kami melalui email redaksi[@]nu.or.id :::: Info pemasangan iklan, hubungi email rizky[@]nu.or.id atau telepon 021-3914014 :::

Pimpin NU, Almarhum Pak Hasyim Terima Ijazah dari Kiai As’ad Situbondo

Rabu, 22 Maret 2017 08:07Nasional
Bagikan   
Pimpin NU, Almarhum Pak Hasyim Terima Ijazah dari Kiai As’ad Situbondo
Jember, NU Online
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus  terajut.

Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan  jimat NU.

Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).

Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.

Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.

"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.

H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.

"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Pimpin NU, Almarhum Pak Hasyim Terima Ijazah dari Kiai As’ad Situbondo
Jember, NU Online
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus  terajut.

Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan  jimat NU.

Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).

Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.

Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.

"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.

H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.

"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Pimpin NU, Almarhum Pak Hasyim Terima Ijazah dari Kiai As’ad Situbondo
Jember, NU Online
Hubungan antara KH Hasyim Muzadi dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah, Sekorejo, Asembagus, Situbondo cukup dekat. Sejak Kiai As'ad Syamsul Arifin hingga KHR Azaim Ibrahimy, jalinan kedekatan kedunya terus  terajut.

Ini tak lepas dari keberadaan Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah yang merupakan poros penting dalam sejarah perjalanan NU. Bahkan KH Hasyim Muzadi menilai bahwa pesantren tersebut merupakan  jimat NU.

Demikian disampaikan salah satu orang dekat KH Hasyim Muzadi, HM Misbahus Salam kepada NU Onlineusai tahlilan untuk almarhum KH Hasyim Muzadi di aula Kantor PCNU Jember, Selasa (20/3).

Menurut H Misbah, kalau ke Jawa Timur Kiai Hasyim sering mampir ke pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Syamsul Arifin itu. "Beliau bilang kalau pesantren Sukorejo itu adalah jimat NU," ucap H Misbah. Pesantren Sukorejo adalah sebutan masyarakat sekitar untuk Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah.

Ia menambahkan, interaksi antara keduanya bisa ditelisik sejak Muktamar NU tahun 1984 di Pesantren Sukorejo. Ketika itu, Kiai Hasyim masih aktif di PW GP Ansor Jawa Timur. Menurut cerita Kiai Hasyim, katanya, di sela-sela Muktamar NU tersebut, Kiai As'ad berkenan memberikan ijazah amalan kepada Kiai Hasyim. Dengan amalan tersebut, diharapkan Kiai Hasyim mempunyai kekuatan dalam memimpin umat.

"Kamu tidak akan bisa dijatuhkan. Kalaupun jatuh (dari posisinya) niscaya akan dapat posisi yang lebih mulia. Begitu kata Kiai As'ad kepada Kiai Hasyim saat itu," kata H Misbah mengutip kata-kata Kiai Hasyim.

H Misbah yang juga Wakil Ketua PCNU Jember itu menyatakan bahwa cinta Kiai Hasyim kepada NU dan NKRI begitu besar. Katanya, dalam setiap ceramahnya, Kiai Hasyim tak lupa mengampanyekan Islam yang rahmatal lil 'alamin, Islam yang mencintai keberagaman.

"Selama 4 tahun saya mendampingi beliau, kebhinekaan dan pentingnya menjaga keharmonisan sering menjadi tema penting pidato beliau. Subhanallah," jelasnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

KONTAK REDAKSI

Gedung PBNU Lt. 5
Jl. Kramat Raya 164
Jakarta 10430 - Indonesia
redaksi[at]nu.or.id

PERIKLANAN

Tel : 021 - 3914013
Fax : 021 - 3914014
marketing[at]nu.or.id

MEDIA PARTNER

TV9
Aswaja TV
NU TV
Radio NU
AULA
Majalah Risalah NU
164 Channel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

Pertempuran Permulaan

PROSES PRODUKSI DEPARTEMENT SPINNING IV