Ketika putri Sayyid Husein bin Syeikh Abu Bakar yang tinggal di kota inat datang menemui ayahnya

Ketika putri Sayyid Husein bin Syeikh Abu Bakar yang tinggal di kota inat datang menemui ayahnya dengan gelang perak, wajah sang Sayyid langsung berubah merah.
Perubahan ini diketahui putrinya, lantas bertanya, "Apa yang terjadi denganmu, wahai Ayah? "
"Adakah wanita di kota ini yang memakai gelang seperti itu? " tanya beliau.
"Tidak. "
"Jadi karena kau anak Husein lantas kau memakainya? karena ayahmu punya harta lantas kau memakainya? ! kau ingin membuat fitnah di kota ini? kau ingin setiap wanita menemui suaminya atau ayahnya dan berkata, 'Aku ingin gelang dari perak '.. Kau ingin menebar fitnah atau rahmat? Kau ingin memberi manfaat masyarakat atau mencelakakan mereka? !!!"
"Wahai Ayah, aku menginginkan apa yang engkau inginkan, " jawab putrinya sambil menangis.
"Aku tidak ridlo sebelum kau hancurkan gelang itu di hadapanku sekarang juga!"
Iapun menghancurkannya di depan ayahnya saat itu juga.
"Sekarang barulah kau putri Husein, kemarilah. ..."
Perhatikanlah, sebenarnya Sayyid Husein mampu memakaikan emas dari ujung kepala hingga kaki, karena ia sangat kaya. Setiap hari dunia datang kepadanya.
Abah beliau Sayyid Syeikh Abu Bakar bin Salim pernah berkata, "Dunia akan datang kepadamu lewat jendela ini ".
Setelah Syeikh Abu Bakar wafat, ada kafilah datang malam hari, mereka berkata, "Apa yang kita perbuat dengan dinar -dinar ini? lebih baik kita lempar ke rumah tua itu agar tidak di curi ."
akhirnya mereka melempar dinar dalam karung itu satu persatu.
Esoknya Sayyid Husein bangun dan berkata, "Benar ucapan Abah, dunia akan mendatangiku lewat jendela. "
Beliau tidak tertarik sedikitpun untuk menggunakannya. tetap zuhud dan tidak rela putrinya menimbulkan fitnah di kota inat.
Sebenarnya Rasulullah ο·Ί mampu memberi makan keluarganya dengan berbagai macam daging dan makanan setiap hari, mampu menghias rumah beliau dengan berbagai perabotan.
Namun setiap kali beliau memperoleh harta segera membagikannya.
Saat beliau ke masjid untuk solat subuh, para Sahabat datang membawa berkantung-kantung emas dan dinar, beliau segera membagikannya sebelum sholat subuh. menjelang makan siang beliau tidak memiliki sesuatu untuk keluarganya. beliau tidak menyisakan sedikitpun buat dirinya dan keluarganya!
Sholawat Salam semoga selalu tercurah kepada Beliau.
(Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

Pertempuran Permulaan

PROSES PRODUKSI DEPARTEMENT SPINNING IV