Khalifatus Salaf Wal Baqiyatul Khalaf Al Imam Al Quthb Al Habib AbdulQadir bin Ahmad Assegaf (Mufti Jeddah) "Setiap orang memiliki cahaya yang berasal dari jiwa mereka. Anda menerima cahaya ini ketika Anda datang berkumpul dengan orang alim atau duduk di hadapan mereka. Cahaya setiap orang berbeda dalam kekuatan sesuai dengan keadaan jiwa mereka. Ini menjelaskan bagaimana Anda menjadi terpengaruh dengan duduk di hadapan orang-orang aalim. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan para nabi dalam urusan agama dan duniawi mereka. Ketika mereka berbicara, mereka nasihati orang. Tindakan mereka membimbing orang. Ketika mereka diam mereka seperti memberi tanda yang membimbing orang-orang di sepanjang jalan, atau seperti mercusuar yang sinarnya jadi panduan kapal. Banyak dari mereka berbicara sangat sedikit, tetapi ketika Anda melihat mereka atau mengunjungi mereka Anda terpengaruh oleh mereka. Ketika Anda meninggalkan pertemuan mereka, anda telah diselimuti ketenangan mereka. Diam mereka lebih berpengaruh daripada pidato fasih orang lain. Hal ini karena cahaya jiwa mereka telah masuk memantul kedalam hati Anda. اللَّهُمَّ يا اللهُ يا فَتَّاحُ صَلِّ على عَبْدِكَ و حَبِيبِكَ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ جَامِعِ الفَتْحِ و على آلِهِ و صَحْبِهِ و سَلِّمْ تَسْلِيماً و افْتَحْ لِي بِهِ فَتْحاً مُبِيناً *Al Imam Al Quthb Al Habib AbdulQadir bin Ahmad Assegaf bersama dengan Salah-saatu Murid terkasihnya Al Imam Al Muhaddist As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani*.
Khalifatus Salaf Wal Baqiyatul Khalaf Al Imam Al Quthb Al Habib AbdulQadir bin Ahmad Assegaf (Mufti Jeddah)
"Setiap orang memiliki cahaya yang berasal dari jiwa mereka. Anda menerima cahaya ini ketika Anda datang berkumpul dengan orang alim atau duduk di hadapan mereka. Cahaya setiap orang berbeda dalam kekuatan sesuai dengan keadaan jiwa mereka.
Ini menjelaskan bagaimana Anda menjadi terpengaruh dengan duduk di hadapan orang-orang aalim. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan para nabi dalam urusan agama dan duniawi mereka.
Ketika mereka berbicara, mereka nasihati orang.
Tindakan mereka membimbing orang. Ketika mereka diam mereka seperti memberi tanda yang membimbing orang-orang di sepanjang jalan, atau seperti mercusuar yang sinarnya jadi panduan kapal.
Banyak dari mereka berbicara sangat sedikit, tetapi ketika Anda melihat mereka atau mengunjungi mereka Anda terpengaruh oleh mereka.
Ketika Anda meninggalkan pertemuan mereka, anda telah diselimuti ketenangan mereka. Diam mereka lebih berpengaruh daripada pidato fasih orang lain. Hal ini karena cahaya jiwa mereka telah masuk memantul kedalam hati Anda.
اللَّهُمَّ يا اللهُ يا فَتَّاحُ صَلِّ على عَبْدِكَ و حَبِيبِكَ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ جَامِعِ الفَتْحِ و على آلِهِ و صَحْبِهِ و سَلِّمْ تَسْلِيماً و افْتَحْ لِي بِهِ فَتْحاً مُبِيناً
"Setiap orang memiliki cahaya yang berasal dari jiwa mereka. Anda menerima cahaya ini ketika Anda datang berkumpul dengan orang alim atau duduk di hadapan mereka. Cahaya setiap orang berbeda dalam kekuatan sesuai dengan keadaan jiwa mereka.
Ini menjelaskan bagaimana Anda menjadi terpengaruh dengan duduk di hadapan orang-orang aalim. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan para nabi dalam urusan agama dan duniawi mereka.
Ketika mereka berbicara, mereka nasihati orang.
Tindakan mereka membimbing orang. Ketika mereka diam mereka seperti memberi tanda yang membimbing orang-orang di sepanjang jalan, atau seperti mercusuar yang sinarnya jadi panduan kapal.
Banyak dari mereka berbicara sangat sedikit, tetapi ketika Anda melihat mereka atau mengunjungi mereka Anda terpengaruh oleh mereka.
Ketika Anda meninggalkan pertemuan mereka, anda telah diselimuti ketenangan mereka. Diam mereka lebih berpengaruh daripada pidato fasih orang lain. Hal ini karena cahaya jiwa mereka telah masuk memantul kedalam hati Anda.
اللَّهُمَّ يا اللهُ يا فَتَّاحُ صَلِّ على عَبْدِكَ و حَبِيبِكَ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ جَامِعِ الفَتْحِ و على آلِهِ و صَحْبِهِ و سَلِّمْ تَسْلِيماً و افْتَحْ لِي بِهِ فَتْحاً مُبِيناً
*Al Imam Al Quthb Al Habib AbdulQadir bin Ahmad Assegaf bersama dengan Salah-saatu Murid terkasihnya Al Imam Al Muhaddist As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani*.

Komentar
Posting Komentar