Rohman Hakim 22 Maret 2016 pukul 20:11 · DEFINISI KAFIR Oleh: @jonru

DEFINISI KAFIR
Oleh: @jonru
Selama ini, setiap kali kita menyebut seorang nonmuslim sebagai kafir, banyak yang tersinggung. Mereka menganggap itu sebagai hinaan, hujatan, tuduhan, dst.
Mereka bahkan mengaitkan itu dengan urusan akhlak>>
"Emangnya kamu orangnya udah bener? Udah dijamin masuk surga? Kok seenaknya mengkafirkan orang lain?"
Ternyata, telah terjadi SALAH PERSEPSI yang SANGAT BESAR terhadap istilah KAFIR.
Sebenarnya :Arti dari kafir adalah INGKAR. Maksudnya, ingkar terhadap dua kalimat syahadat.
Jadi:Semua orang yang tidak mengakui Allah dan Rasulullah (Nabi Muhammad) disebut kafir. Itulah definisi KAFIR.
Jadi orang Kristen, Budha, Hindu, Atheis, dan seterusnya, mereka semua kafir, karena mereka tidak mengakui Allah dan Rasulullah. Mereka tidak mengakui DUA KALIMAT SYAHADAT.
.
Kafir itu bukan soal akhlak. Banyak orang kafir yang akhlaknya bagus. Justru orang muslim pun banyak yang akhlaknya buruk Jadi, jangan hubung-hubungkan akhlak dengan istilah kafir. Kalau seseorang disebut kafir, jangan langsung dipersepsikan sebagai orang yang akhlaknya buruk. Sebutan "si A kafir" itu sama saja seperti "jokowi orang jawa" atau "Jusuf Kalla orang Makassar" atau"Syahrul Khan orang India" dan seterusnya.
Islam mengajarkan bahwa orang Kafir akan masuk neraka (jika mereka mati masih dalam keadaan kafir), walau akhlak mereka sangat bagus sekalipun. Sebab SYAHADAT atau mengakui Allah dan Rasulullah merupakan KUNCI UTAMA dalam ajaran Islam.
SYAHADAT adalah KUNCI SURGA. Jika akhlak Anda sangat bagus, tapi Anda tak punya kunci surga, alias Anda bukan seorang Muslim, tentu tak bisa masuk surga, bukan?
.
"Berarti orang kafir tak mungkin bisa masuk surga?" TENTU BISA. Syaratnya: Mereka masuk Islam dulu sebelum meninggal.
Sebagai orang kafir, Anda tentu tidak percaya pada Al Quran. Karena tidak percaya, tentu seharusnya Anda tidak punya alasan untuk marah atau tersinggung ketika orang kafir digambarkan secara buruk di dalam Al Quran.
.
Namanya tidak percaya Al Quran, tentu Anda seharusnya tidak percaya dan tidak peduli pada apapun isinya, bukan?
Sama seperti kami umat Islam, yang tidak marah ketika di Al Kitab disebutkan bahwa yang tidak menerima Yesus sebagai tuhan adalah DOMBA YANG TERSESAT. Buat apa marah atau tersinggung? Kami tidak percaya pada kitab suci agama lain, sehingga kami tak ada urusan terhadap apapun isinya.
.
Justru jika Anda marah dan tersinggung terhadap isi Al Quran, khususnya tentang gambaran orang kafir yang buruk, itu membuktikan bahwa sebenarnya Anda PERCAYA pada Al Quran.
.
Sungguh aneh, karena di satu sisi Anda mengaku tidak percaya dan tidak peduli pada isi Al Quran, namun di sisi lain Anda tersinggung pada isi Al Quran mengenai diri Anda.
Jika Anda tidak suka disebut kafir, maka solusi terbaiknya hanya satu: SILAHKAN MASUK ISLAM.
Gitu Aja Kok Repot.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI

Pertempuran Permulaan

PROSES PRODUKSI DEPARTEMENT SPINNING IV