Demo Papua Merdeka Menyambut Jokowi, Pigai: Ini Akibat Kesalahan Sendiri
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Demo Papua Merdeka Menyambut Jokowi, Pigai: Ini Akibat Kesalahan Sendiri

NUSANEWS - Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai membagikan potongan video yang memperlihatkan aksi sekelompok pendukung Papua Merdeka di saat WNI di Selandia Baru sedang menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo.
Beberapa pemuda berkulit putih membentangkan bendera Papua Merdeka dan bendera Papua Nugini serta spanduk bertuliskan Free West Papua di dekat kelompok WNI yang sedang menyanyikan lagu Halo-halo Bandung.
Menurut Pigai yang pernah menjabat sebagai Komisioner Komnas HAM, dari kejadian ini terlihat betapa Presiden Jokowi dipermalukan Menu Retno Marsudi dan Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.
Pigai mengajak masyarakat yang menonton potongan video itu menilai sendiri apa yang sedang terjadi.
"Presiden Jokowi ke Selandia Baru untuk mengeliminir gerakan kemerdekaan yang begitu kencang di Pasifik dan Selandia Baru. Namun justru disana, di depan Presiden RI, rakyat Selandia Baru menunjukan simpati atas nama kemanusiaan," ujar Pigai.
"Sebagai kepala negara seharusnya malu dan minta maaf kepada rakyat Indonesia karena beliau adalah simbol negara yang tidak bisa menjaga harga diri dan martabat," sambungnya lagi.
Menurut Pigai, apapun alasannya, Presiden Jokowi sudah tidak bisa dipercaya oleh Pemerintah dan Parlemen Selandia Baru. Dia menambahkan, kejadian ini adalah akibat kesalahan sendiri karena selama kepemimpinan Jokowi terjadi pelanggaran HAM terhadap lebih dari 6.000 orang di Papua.
"Wahai politisi Indonesia kalau kalian pintar dan cerdas silakan menilai sendiri. Saya terus menerus tegaskan bahwa sepanjang kejahatan kemanusiaan: penangkapan, penyiksaan, penganiayaan dan pembunuhan dan kematian terus menerus berlangsung di tanah Papua, maka soal Papua akan terus menerus menjadi duri dalam daging yang menghantui bangsa ini," masih kata Pigai.
"Negara harus mencari solusi untuk menghentikan pelangaran HAM dan menciptakan perdamaian abadi di tanah Papua," demikian Natalius Pigai.
SUMBER © NUSANEWS.NET
"Sebagai kepala negara seharusnya malu dan minta maaf kepada rakyat Indonesia karena beliau adalah simbol negara yang tidak bisa menjaga harga diri dan martabat," sambungnya lagi.
Menurut Pigai, apapun alasannya, Presiden Jokowi sudah tidak bisa dipercaya oleh Pemerintah dan Parlemen Selandia Baru. Dia menambahkan, kejadian ini adalah akibat kesalahan sendiri karena selama kepemimpinan Jokowi terjadi pelanggaran HAM terhadap lebih dari 6.000 orang di Papua.
"Wahai politisi Indonesia kalau kalian pintar dan cerdas silakan menilai sendiri. Saya terus menerus tegaskan bahwa sepanjang kejahatan kemanusiaan: penangkapan, penyiksaan, penganiayaan dan pembunuhan dan kematian terus menerus berlangsung di tanah Papua, maka soal Papua akan terus menerus menjadi duri dalam daging yang menghantui bangsa ini," masih kata Pigai.
"Negara harus mencari solusi untuk menghentikan pelangaran HAM dan menciptakan perdamaian abadi di tanah Papua," demikian Natalius Pigai.
SUMBER © NUSANEWS.NET
Like Fanpage Kami:
Komentar Anda?





TERPOPULER
SUBSCRIBE
Anda bisa Update berita terbaru di Nusanews, silahkan berlangganan dengan Email anda melalui kotak dibawah ini.
Berlangganan Berita
© 2015-2018 NUSANEWS - Suarakan Kebenaran, Berimbang Dan Terpercaya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar