NETWORK

Justru Pernyataan Prabowo Cermin Nasionalis Sejati

SABTU, 24 MARET 2018 , 18:46:00 WIB | LAPORAN: DAR EDI YOGA

Prabowo Subianto/Net

RMOL. Beberapa hari belakangan ini media massa dan lebih-lebih media sosial diramaikan dengan pernyataan para haters yang membully Prabowo Subianto terkait pernyataannya tentang bakal pecahnya Indonesia tahun 2030.

Bahkan sejumlah tokoh politik ikut-ikutan pula menuding pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sebagai kekhawatiran yang berlebihan.

"Padahal pernyataan Pak Prabowo itu mestinya ditanggapi sebagai warning. Peringatan bagi kita semua agar ramalan seperti yang ditulis PW Singer dan August Cole dalam Novel Novel Ghist Fleet yang terbit tahun 2015 itu tidak terjadi,” ujar Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (24/3).

Menurut dia, pernyataan Prabowo itu justru menunjukkan kualitas dan kapasitasnya sebagai seorang negarawan dan nasionalis sejati.

"Apalagi, pada kenyataannya setelah 20 tahun reformasi negara ini tidak menjadi lebih baik keadaannya. Wajar saja kalau pak Prabowo mengingatkan bangsa ini agar kita tidak bernasib sama seperti Sovyet atau Yugoslavia,” sambung Lieus.

Dia menjelaskan lagi, pernyataan Prabowo yang mengingatkan bangsa ini agar tidak bubar dan terpecah belah, harus dipahami sebagai peringatan seorang negarawan yang mencintai dan terus memikirkan masa depan bangsa ini.

"Terlalu sempit wawasan kita kalau pernyataan pak Prabowo itu dikait-kaitkan dengan Pilpres 2019,” kata Lieus.

Dia yakin, Prabowo mengingatkan bangsa ini dengan pernyataannya itu. Terutama jika melihat semakin maraknya praktik-praktik “sok kuasa” yang dilakukan oleh aparatur penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah, banyaknya kebijakan pemerintah yang bertolak belakang dengan kehendak dan keinginan rakyat, serta seringnya terjadi konflik horizontal antar sesama rakyat di berbagai tempat.

Karena situasi itulah, tambah Lieus, bangsa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin nasional yang lebih tegas.

"Dan pak Prabowo adalah salah satu kandidat pemimpin nasional yang tegas tersebut, yang dimiliki bangsa Indonesia sekarang ini,” sambungnya.

Oleh karena itu, Lieus menekankan bahwa jangan lagi ada upaya yang mendelegitimasi Prabowo dengan mendorong-dorongnya hanya sebagai king maker atau memasangkannya sebagai calon wakil presiden.

"Kapasitas pak Prabowo jauh di atas itu. Dan itu sudah dibuktikannya pada Pilpres lalu yang perolehan suaranya hanya berbeda tipis dengan pak Jokowi,” jelas Lieus.

Prabowo, kata dia lagi, memiliki ketegasan sikap dan wawasan kebangsaan yang tak perlu diragukan. "Masih banyak rakyat yang menghendakinya kembali maju sebagai kandidat Presiden dalam Pilpres mendatang. Harapannya tentu saja dengan ketegasan dan pengalaman yang dimilikinya itu, pak Prabowo dapat membawa bangsa dan negara ini ke keadaannya yang lebih baik,” kata Lieus.

Bagi dia, semangat kebangsaan yang dimiliki Prabowo Subianto adalah modal dasar untuk merangkul semua potensi bangsa menuju masa depan bangsa dan negara yang lebih baik.

"Dengan semangat kebangsaan itu kita berharap pak Prabowo dapat memotivasi rakyat untuk bahu membahu membela kehormatan, martabat dan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,” katanya. [sam]